When I was a little

No Comments
Aku jadi teringat sewaktu kecil dulu. Sekitar umur 2-3 tahun aku tinggal di Cipinang, waktu itu adik aku belum lahir. Lalu ada ritual yang selalu aku hindari setiap sore... yaitu "keramas." Ya, aku paling benci keramas. Kau tahu kenapa? aku gak suka sewaktu busa shampoo mengenai mata, sehingga mataku perih dan menjadi merah. Namun, mamah tidak akan membiarkan aku begitu saja. Selama hampir 1 minggu aku selalu diseret oleh mamah, dimandikan dan dikeramas setiap hari. Bayangkan! SETIAP HARI! hal yang paling aku benci, tapi harus aku jalani setiap hari, setiap sore, setelah Ashar, tepatnya setelah mamah pulang kantor. Mau tidak mau setiap keramas aku selalu menangis kencang. Kencang sekali, hampir menjerit karena takut oleh air, dan takut mata akan perih. Semenjak itu aku benar-benar takut oleh air dingin, dan bahkan sampai usia aku 15 tahun aku selalu mandi dengan air hangat setiap paginya. Anyway, kembali ke topik dimana aku menjerit nangis karena takut untuk dikeramas. Aku merasa tersiksa selama hampir 1 minggu. Kau tentu merasa aneh kenapa aku bisa mengingat ini semua. Karena ini merupakan pengalaman pahit bagiku, sedih memang, usia segitu aku sudah memiliki pengalaman pahit, terkadang, hingga saat ini setiap aku keramas aku selalu mengenang masa itu. Masa dimana aku diseret, digendong, bahkan saat aku menjerit ke mamah hingga menangis sesenggukan. Aku pun suka berpikir dengan sendirinya, kenapa aku bisa begitu aneh sewaktu kecil dulu. Tapi itu dulu, untuk saat ini Mediana sudah menjadi wanita normal seutuhnya :D

0 comments

Posting Komentar