Haii ! I'm back again! Yes! It's been a while. Sekarang aku lagi menjalani work from home, karena lagi musim pandemi Covid-19. Gimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan semoga kita semua diberi perlindungan, aamiin.
Akhir-akhir ini aku lagi sibuk banget ngurusin kerjaan. Emang sih kerjaan mah gak akan ada habisnya. Semenjak work from home itu, kerja makin gak ada waktu, malem masih kerja dan weekend pun masih jam kerja, bahkan tanggal merah gak berasa... ya kerja aja terus. Di sisi lain aku bersyukur banget, masih punya pekerjaan dan gaji tetap setiap bulannya, tanpa harus khawatir karena alhamdulillah saat ini kantorku masih jalan campaign dengan beberapa klien sampai akhir tahun.
Tapi... apa sih yang jadi beban pikiran aku? Gini... aku sejujurnya suka banget sama kerjaan aku sekarang, it is my passion. Selama kita menjalani sesuatu yang kita suka, tentu kita akan ikhlas menjalaninya tanpa terasa beban. Capek? Tentu! Kerjaan mana sih yang gak bikin capek? Aku tersadar aja, apakah ini pekerjaan yang harus aku jalani sampai aku pensiun? Hmm.. aku terus memikirkan ini. Apakah ini pekerjaan yang bikin aku nyaman? Ya mana ada sih pekerjaan yang lempeng-lempeng aja? Pasti ada naik dan turun, ketemu kerikil, batu besar, sungai, sampai bisa aja kecebur di got (ya perumpamaan aja sih ya ini).
Ketika kamu bekerja di dunia advertising, kamu itu harus berkomitmen dengan diri sendiri bahwa kamu siap bertemu demand klien, apakah sudah sesuai dengan apa yang klien mau? Bahkan, kamu harus rela untuk diganggu kapanpun, dimanapun, itulah kenapa aku setiap pergi kemana-mana bawa laptop, bahkan nge-mall, makan di luar, atau nonton bioskop sama suami pun bawa. Yap! Itulah hidupku. Tapi, mungkinkah untuk membagi waktu antara kerjaan dan kehidupan sendiri? Tentu mungkin! Ini tergantung pribadi masing-masing. Begini, kan aku kerjanya di salah satu advertising agency, memang sulit untuk membagi waktu kerja dengan pribadi, tapi saatnya aku memiliki prinsip untuk diri sendiri. Harus tega sih sekali-kali untuk gak ngejawab chat di wa yang gak urgent banget, ibaratnya prioritasin yang penting aja. Tinggal bagi waktunya aja. Aku selalu tulis aktivitas yang mau aku lakukan di agenda, misalnya besok, aku tulis dari malam sebelumnya besok mau melakukan apa? Cek email, cek G-drive, cek schedule, cek dan bikin konten, cek brief yang baru masuk buat pitching, kerjain proposal, ya belajar jadi bunglon, ketika dapet klien yang berbeda, kita harus act like part of that client, besoknya dapet brief baru dengan klien yang berbeda banget, harus memutar otak lagi buat bikin strategi yang cocok... ya gitu the cycle of life anak advertising.
Saat ini aku masih mencari jawabannya, apakah aku bisa bertahan sampai pensiun di bidang ini? Who knows? Yang aku tau, aku akan berjuang semampu aku, memberikan yang terbaik yang bisa aku lakukan di saat ini, ya simple nya, jalanin aja dulu, we will see...